Managing Time & Resource
Kali ini bukan tentang review sebuah buku, melainkan tentang merenungkan kembali, apa tujuan hidup.
Selama ini yang saya pahami adalah bahwa hidup ini bukan akhir dari segalanya, hidup ini adalah bekal menuju kekekalan di akhirat nanti. Sehingga tujuan hidup yg sebenarnya sesuai Al-Qur’anul karim adalah beribadah kepada Allah SWT.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptkan jin dan manusia kecuali untuk menyembah kepada-Ku.” (QS. adz-Dzariyat: 56)
Lalu, Allah juga sudah menegaskan bahwa tugas kita sebagai manusia ini adalah menjadi khalifah di muka bumi, sesuai firman-Nya pada surat Al – Baqoroh ayat 30:
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah*) di bumi “ Mereka berkata, “ Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.”
Dengan memahami tujuan dan tugas mulia kita di dunia, maka sebagai wanita dengan banyak peran dan mimpi, kira – kira hal apa yg kita perlukan?
Hasil perenungan hari ini membawa saya ke satu judul diatas “How can we manage our time and resource”.
Menjadi seorang Istri, Ibu, Anak, Kakak, Mentor membawa saya ke banyak mimpi dan tujuan kehidupan, antara lain yang terus membayang – bayangi adalah, kembali masuk ke dunia sekolah, menimba ilmu tentang islam lebih dalam, khususnya dalam hal ekonomi atau keuangan islam.
Untuk apa? Kenapa?
Imam Nawawi, dalam buku Adab diatas Ilmu menyatakan bahwa yang paling perlu kita jaga adalah niat, keikhlasan dan kejujuran. Jujur, sampai sekarang rasanya niat hanya untuk semata – mata mendapatkan Ridha Illahi itu masih harus terus saya pupuk. Karena sebagai manusia biasa, tentunya sangat ingin dihargai, dipuji, diberi masukan bahkan dikenal banyak orang dengan harapan bisa merubah orang lain menjadi lebih baik.
Namun kemudian saya sadar, ada hal yang jauh lebih dalam maknanya diluar itu. Ada evaluasi yang sangat perlu saya lakukan setelah hidup selama 36 tahun 6 bulan lebih ini. Apakah peran saya sebagai seorang hamba sudah benar – benar saya lakukan dengan baik? Sebagai Ibu terutama! Kemudian sebagai istri?
Ah, tentunya masih jauh sekali dari sempurna, masih banyak hal yang harus saya kelola dengan baik. Terutama WAKTU dan SUMBER DAYA.
Mari mulai lagi dengan menentukan skala prioritas, alhamdulillah sebagai seorang istri saya memiliki suami yang sangat pengertian, yg tidak pernah memaksakan kehendaknya dan membebaskan saya utk menentukan pilihan. Namun terkadang, jadi bimbang sendiri, apa ya yang harus dipilih? hehe
Di sisi lain, mimpi saya semakin berkembang kemana – mana … ahahaha
Sebagai seorang Ibu yang memiliki 3 anak yang luar biasa, tentunya kami sangat bahagia, namun ternyata sangatlah tidak mudah. Memikul tanggung jawab sebagai madrasah pertama anak – anak tentunya butuh komitmen dan konsistensi yang luar biasa. Komitmen utk menjadi jauh lebih baik secara pribadi dan konsisten mendidik anak – anak dengan cara yang berbeda sesuai learning style mereka masing – masing. It ain’t easy at all Buibuk! Haha
Tetapi, dari semua keterbatasan yang ada, insyaAllah terus berusaha menjadi lebih baik. Menerima masukan, kritikan, belajar ilmu parenting, belajar ilmu agama, khususnya memberi contoh untuk menghafal Al-Qur’an. Salah satu mimpi dan cita – cita saya saat ini. Saat anak sulung sudah berhasil hafal juz 30, saya malu … Bagaimana bisa menjadi madrasah pertama untuk anak – anak jika memberikan contoh menghafal saja tidak bisa. Bagaimana bisa meminta anak – anak untuk rajin sholat, jika sholat shubuh saya saja masih terkadang kesiangan. Ah, terlalu banyak mimpimu Wen!
Masih ada mimpi lain, menambah ilmu…namun saya masih menjaga niat ini. Apakah benar – benar murni utk menambah ilmu agar menjadi manusia yang bermafaat, atau semata – mata hanya ingin riya dari orang lain?
Semoga bisa segera mendapatkan jawabannya.
Bismillah!
Teringat satu kalimat dari Rektor Unisma, Prof, Maskuri yang kemarin kami bersilaturahim (sangat bersyukur bisa bekerja di Bank Muamalat yang membuat saya bisa bertemu banyak pimpinan Universtas, Ormas, dan juga Pondok Pesantren yang sangat luar biasa),
“Kalau sudah Bismillah, jangan setengah – setengah!!”
Komentar
Posting Komentar